Pelanggaran prinsip imparsialitas yang dilakukan anggota pasukan penjaga perdamaian di Sahara Maroko, Minurso, mendapat perlawanan serius di dunia maya.
Sebuah petisi menolak perilaku Mayor Hany Mustapha Hamad Ali dari Mesir yang bertugas di Minurso diedarkan via jejaring Facebook dengan judul: "Petisi Mengganti MINURSO, Hany Mustapha KELUAR dari Maroko!"
Rekaman Mayor Musthapa sedang berbicara di depan sekelompok pemuda pendukung Polisario, kelompok separatis yang didukung Aljazair dan bermarkas di Tindouf, beredar id Youtube.
Dalam bahasa Arab dialeg Maroko, Mayor Musthapa mengatakan bahwa tanah yang sedang disengketakan itu adalah milik mereka dan seharusnya mereka tidak memberikannya kepada siapapun. Dia juga memastikan bahwa MINURSO bekerja untuk kepentingan Polisario.
Di dalam petisi online itu juga ditanyakan kepada pembaca apakah menurut mereka Mayor Musthapa satu-satunya anggota MINURSO yang menyimpang dan berani melanggar prinsip imparsialitas.
Salah seorang penandatangan petisi mengatakan bahwa fenomena Mayor Hany Muthapa hanyalah puncak dari sebuah gunung es. Dengan kata lain di bawah permukaan banyak perwira MINURSO yang melibatkan emosi mereka dalam menjaga perdamaian di tempat itu.
Code of conduct Misi PBB melarang keras anggota pasukan penjaga perdamaian memberikan dukungan kepada salah satu pihak yang bertikai. Pelanggarang atas prinsip imparsialitas ini dapat berakibat pada pemberhentian orang yang bersangkutan dari Misi PBB.
Petisi Mengecam MINURSO dan Mengusir Mayor Musthapa Beredar di Facebook
